Monera ( Prokariota )

Monera ( Prokariota )

Monera merupakan organisme mikroskopis bersel satu yang bersifat prokariotik (tidak memiliki membrane inti sel). Monera dapat dibedakan menjadi dua kingdom yaitu Eubacteria (bakteri dan Cyanophyta/ ganggang hijau biru) dan Archaebacteria.

  1. 1.      Eubacteria
  2. a.      Bakteri

–          Bentuk bakteri. Bakteri yang bersel satu tunggal ada yang membentuk koloni. Berdasarkan bentuknya bakteri bersel satu dapat dibedakan menjadi :

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan bentuknya, bakteri yang membentuk koloni dapat dibedakan menjadi :

 

 

 

 

 

 

–          Reproduksi bakteri. Reproduksi bakteri dapat terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner (2n) dan seksual dengan rekombinasi gen (pertukaran materi genetic). Rekombinasi dapat terjadi melalui transformasi (spontan), transduksi (bantuan virus), dan konjugasi (membentuk buluh penyerbukan).

–          Bakteri dan manusia. Bakteri ada yang bersifat  menguntungkan bagi manusia, ada pula yang merugikan. Beberapa contoh bakteri menguntungkan adalah :

  • Escherichia coli à Pembusukan sisa makanan dalam usus besar
  • Acetobacter xylinum à pembuatan nata de coco
  • Lactobacillus bulgaricus à pembuatan yoghurt
  • Lactobacillus casei à pembuatan keju dan yoghurt
  • Rhizobium leguminosarum à mengikat nitrogen dan bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan
  • Azotobacter chlorococcum à mengikat nitrogen dan hidup secara bebas
  • Nitrosoccocus dan nitrosomonas à menyuburkan tanah dengan proses nitrifikasi
  • Bacillus polymyxa à penghasil antibiotic polimiksin
  • Streptomyces griseus à penghasil antibiotic streptomisin
  • Streptomyces rimosus à penghasil antibiotic tetrasiklin
  • Clostridium acetobutilycum à penghasil aseton dan butanol

Beberapa contoh bakteri yang merugikan bagi manusia adalah :

  1. Penyebab penyakit pada manusia : Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC), Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab tetanus), Mycobacterium leprae (penyebab lepra), Treponema palidum (penyebab sipilis), dan Nesseria gonorrhoeae (penyebab gonorrhoeae)
  2. Penyebab penyakit pada hewan : Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
  3. Penyebab penyakit pada tumbuhan : Pseudomonas solanacearum (tomat, Lombok, terung dan tembakau) dan Agrobacterium tumafaciens (tumor tumbuhan)

 

  1. b.      Cyanobacteria (ganggang Hijau-biru)

–          Ciri-ciri Cyanobacteria

  • Cyanobacteria tidak memiliki membrane inti. Cyanobacteria juga tidak memiliki alat gerak
  •  Cyanobacteria dapat melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen klorofil A dan pigmen tambahan berupa fokoblin (gabungan fikosianin yang berwarna biru dan fikoeretrin yang berwarna merah).
  • Cyanobacteria berbentuk benang dan memiliki struktur khusus yang disebut Heterokista yang berfungsi untuk mengikat nitrogen
  • Cyanobacteria dapat bereproduksi dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, pembentukan homogonium dan pembentukan akinet

 

 

 

–          Bentuk-bentuk dan contoh Cyanobacteria

  • Cyanobacteria ada yang berbentuk sel tunggal ada pula yang membentuk koloni. Contoh Cyanobacteria sel tunggal adalah Chroococcus dan Gleocapsa. contoh Cyanobacteria yang membentuk koloni adalah Miresmopedia dan Microcytis
  • Koloni Cyanobacteria dapat berbentuk benang, lembaran atau bola berongga

 

–          Peran Cyanobacteria bagi manusia

  • Cyanobacteria merupakan produsen pada lingkungan akuatik
  • Cyanobacteria dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif dalam bentuk protein sel tunggal, contohnya Spirulina

 

–          Berbagai jenis Cyanobacteria mampu meningkatkan kesuburan tanah karena memiliki kemampuan mengikat nitrogen. Cyanobacteria yang mampu mengikat oksigen misalnya Nostoc dan Anabaena.

 

  1. 2.      Archaebacteria
    1. a.      Ciri-ciri Archaebacteria
  • Archaebacteria bersifat prokariotik dan uniseluler
  • Dinding sel Archaebacteria berbeda dengan eubacteria. Dinding sel Archaebacteria tersusun atas membran plasma yang mengandung lipid, sedangkan dinding sel eubacteria tersusun atas peptidoglikan
  • Archaebacteria sering ditemukan dalam lingkungan ekstrem misalnya : dasar laut dan area gunung berapi
  1. b.      Pengelompokan Archaebacteria

Berdasarkan lokasi ditemukannya Archaebacteria dapat dikelompokan menjadi :

  • Bacteri metanogen yang hidup di rawa dan menghasilkan biogas (contoh : Methanobacterium)
  • Bakteri Halofil yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi (contoh: Halobacterium)
  • Bkteri termoasidofil yang hidup di lingkungan panas dan asam (contoh : sulfobulus dan Thermoplasma).

 

 

 

About nandaunja

saya kuliah di Unja Fakultas Peternakan angkatan 2011.

Posted on Februari 14, 2012, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar